Bisnis

Kamis, 21 Oktober 2010

Bisnis Pendidikan

Pendidikan, sebagaimana konsultan, sebagaimana arsitek adalah usaha berbasis jasa. Tidak ada produk yang dihasilkan, jualannya adalah konsep, oret-oretan, saran dll dkk yang pada tingkat-tingkat tertentu terlihat sangat abstrak. Misalnya konsultan untuk strategi pemasaran, hasil oret-oretan mengenai bagaimana seharusnya perusahaan menjual barang bisa dihargai sangat mahal. Tapi bagaimana dengan dampaknya, apakah sebanding? bagaimana pengendalian mutunya? pada prakteknya hal ini sangat sulit untuk diukur.
Kemarin sewaktu pulang ke Cirebon, ada beberapa institusi pendidikan disekitar rumah, salah satunya adalah Yasmi (Yayasan Martha Indonesia) disekolah ini terdapat Akpar (Akademi Pariwisata), Akbank (Akademi Perbankan) dan D1, D2 Ekonomi. Agak miris melihat kondisi kampus yang sepi, mahasiswa yang tahun ini bisa belasan orang, tahun sebelumnya tidak ada, tahun depan tidak tentu ini.
Herannya, dengan kondisi dan kualitas pendidikan seperti ini, bisnis pendidikan tetap lancar. Tetap membuka penerimaan baru, tentunya dengan janji-janji lulusannya dimana.
Bisnis di bidang pendidikan, sangat2 lah.. menguntungkan !!!
ini bisa dilihat dari beberapa perusahaan besar, yang berlomba – lomba membuka Universitas, itu dapat dilhat dengan : Gramedia grup… yang rela melepaskan sahamnya di tv7 untuk membuka Universitas Cyber Multimedia (mungkin namanya salah, saya juga gak inget2 banget). Sampoerna dengan gedung sampoerna strategic square nya saat ini tidak terlalu fokus ke pendidikan tinggi tetapi lebih kepada course2. mungkin kedepan akan condong kearah universitas, lalu ada lagi Bakrie grup yang berencana membuka universitas, (waktu itu saya telah melihat master plannya disebuah iklan surat kabar). dan mungkin masih banyak lagi perusahaan lain yang akan mengikuti bisnis ini.
Perusahaan – perusahaan tersebut berlomba – lomba, mencari mangsanya dengan memberikan janji – janji, bahwa lulusan dari universitas yang mereka bangun akan ditempatkan langsung ke unit – unit bisnis didalam grupnya, sehingga tidak diragukan lagi untuk tidak mendapat pekerjaan, dan menjadi pengangguran (itu pun kalo janjinya terbukti).
Sehingga, sekarang orang – orang makin dibingungkan dengan bagaimana caranya mencari universitas yang berkualitas.!!! (walaupun masih terdapat PTN-PTN favorit yang Jatah masuknya telah dikurangi oleh orang – orang yang dapat membayar lebih tinggi).
Dan yang saya heran, saat ini banyak sekali lembaga2 pendidikan atau yayasan – yayasan, yang beredar dimana – mana. hampir di setiap bagian di Jakarta ini, mau timur,barat dan selatan maupun utara. Terdapat sekali sekolah tinggi dan sebagai mana macam jenisnya… yang menawarkan pendidikan dan ijazah dengan biaya murah..
Sekolah internasional pun tidak mau ketinggalan, kalo kita melewati jalan arteri pondok indah menuju jalan panjang jakarta barat. terdapat beberapa sekolah yang menawarkan program pendidikan internasional, belum lagi di waktu yang akan datang, Universitas chang / chong klo tidak salah (saya lupa namanya) berbasis mandarin akan di buka di sebuah kota di jawa. Itu saya lihat iklannya di sebuah Tv swasta beberapa waktu yang lalu. para investor dari dalam maupun luar berlomba – lomba menawarkan pendidikan. belom lagi universitas yang sudah branded seperti monash yang sudah membuka based college di jakarta. itu semua dilakukan untuk dapat menjaring mahasiswa yang biaya untuk hidup di luar negri pas-pasan. sebenarnya banyak universitas2 luar negri yang membuka kampus di jakarta ini.(walaupun berpedoman pada kurikulum luar).
Jadi, kalo menurut saya. Pendidikan di Indonesia ini, benar – benar membingungkan. mau dibawa kemana tidak jelas. (ini dapat dilihat dengan munculnya universitas2…(sorry to say : yang Gak Jelas). apalagi dengan munculnya universitas2 yang membawa bendera perusahaan besar. Sehingga kita tidak dapat mengetahui sejauh mana kualitas dari setiap universitas.
Yah, kalo boleh saran. sebelum amburadul seperti yang lain (bisnis perhubungan), yah tolong pemerintah mengeluarkan aturan yang ketat. tentang kualitas pendidikan. jangan sembarang ngasih ijin kepada orang – orang yang hanya mau menyedot uang tapi tidak mau memajukan bangsa.
dan Itu semua kembali ke pribadi kita masing – masing. karena menurut saya lembaga-lembaga pendidikan itu hanya merk yang kita bawa saja. semua tergantung dari diri kita. apakah bisa mempraktekkanya. maka untuk teman – teman yang kuliah atau sedang menempuh pendidikan di universitas yang tidak / kurang reputable jangan berkecil hati. Tetap lah bersemangat. (ora et labora) !!!.
Yang pasti. bisnis pendidikan sangatlah menguntungkan dan berprospek cerah. itu pun kalo dikelola dengan baik dan benar. dan bertujuan memajukan bangsa. Toh entar konsumen sendiri dapat menilainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar